ingin aku berlari telanjang kaki kutendangkan ke atas hingga tanggal sepatuku, terbang melayang menimpa kepalamu.
kamu berteriak, terkejut dan marah,
tapi tak terdengar olehku.
aku sudah jauh,
sibuk dengan tanah dan debu meresap di antara jemari bersama gembiraku,
sibuk dengan angin yang sentuh setiap jengkal kulit dan keberadaanku,
sibuk hirup udara dan hidup.
aku terus berlari hingga entah dimana
terus hingga seberangi benua, seberangi samudera
terus hingga tanah ini akrab sudah denganku
terus hingga tak ada lagi yang baru.
lalu aku berkata cukup.