Laugh Till We Die, Laugh While We Cry

Ternyata saya tertawa lebih keras ketika sedang sedih. Dan kesadaran ini berawal dari sebuah lagu.
Di awal kemunculannya, salah satu stasiun tv lokal pernah non-stop memutar video klip layaknya Mtv. Dan salah satu yang waktu itu paling menarik untuk saya adalah lagunya Mike and The Mechanics yang judulnya Over My Shoulder.
Saya memang tidak pernah hafal kata-katanya, ataupun berusaha mencari tahu. Karena yang menarik buat saya ketika itu adalah nada dan nuansa lagu itu yang sangat ceria dan ringan.
Ketika baru-baru ini saya teringat akan lagu itu, rasanya saya ingin lebih menikmati daripada sekedar menyiulkan dan menggumamkan nadanya. Ingin menyanyikannya supaya lebih poll. Dan akhirnya saya mencari teks lagu tersebut :

Looking back over my shoulder
I can see that look in your eyes
I never dreamed it could be over
I never wanted to say good bye

Looking back over my shoulder
With an aching deep in my heart
I wish we were starting over
Oh, instead of drifting apart

Everybody told me you were leaving
Funny I should be the last to know
Baby please tell me that I’m dreaming
I just never want to let you go

Looking back over my shoulder
I can see that look in your eyes
Tearing my heart over and over
I never wanted to say goodbye

I don’t mind everybody laughing
But it’s enough to make a grown man cry
Cause I can feel it slipping through my fingers
I don’t even know the reason why

*whistle*

Every day it’s a losing battle
Just to smile and hold my head up high
Could it be that we belong together?
Baby, won’t you give me one more try

Nah lhoooo… Terkejut setengah mati mengetahui bahwa lagu yang saya suka karena nuansa ceria itu, ternyata adalah LAGU PATAH HATI !!?!
Lalu setelah sempat membahas-bahas sedikit dengan seorang teman, dia berkomentar begini :

Sama dengan kita, tertawa-tawa padahal sedang sedih :’)

Belakangan ini, gerombolan manusia dengan #nasibbudakkorporasi di kantor saya memang sedang getol-getolnya menggalakkan work-life balance, dengan banyak-banyak main bersama di luar jam kerja.
Dan memang, hari-hari saya akhir-akhir ini selalu diisi oleh mereka, dan tentunya canda-tawa-gila-bikin-mules-ketawa yang mereka bawa bersama.
Jauh di dalam, masing-masing mungkin punya masalah sendiri. Ada yang patah hati, ada yang patah arang dlm karier, ada yang patah gigi (?!?)… Tapi terkadang semua lenyap ketika kami berbaur dalam tawa 🙂
Dan saya pun baru sadar, bahwa akhir-akhir ini saya tertawa lebih keras dan lepas, padahal sudah beberapa tahun kami saling mengenal.
Benarkah orang akan tertawa lebih lepas ketika sebenarnya dirundung duka?
Apakah mungkin ditengah gelap, sinar sekecil apapun terasa begitu mencerahkan?
Entahlah… Tapi saya bersyukur. Bahwa saya dipertemukan dengan orang-orang ini 🙂
Sangat.

Leave a comment